Short Message for My Beloved Kids

Jangan pernah putus asa dengan hidupmu, karena Tuhan tidak pernah putus asa membentukmu!

Tuesday, November 20, 2018

My Girl become a mother (3)

...sekitar jam 10 pagi, libur dalam rangka Maulud Nabi Muhammad SAW, tanggal 20 Nopember 2018.. anakku keluar dari kamar mandi, masih belitan handuk... bertanya kepadaku dengan nada cemas tergambar jelas dari sepasang matanya yang belok... ".. ibu.. kok aku pipisnya ga brenti2 yaa... tapi keluarnya bening dan ga pesing... apa ketubanku pecah ?"
..langsung ku klik tanda ' X ' di sudut kanan atas layar komputerku... ga jadi bikin laporan keuangan proyek deh.. alhamdulillah anakku sudah pecah ketuban... insya Allah bayinya akan segera lahir..
Segera kusuruh anakku dan suaminya untuk bersiap-siap... adik bungsunya kuminta untuk standby di rumah for emergency call... harusnya dia pergi survey ke Tuntang, tp karena kakaknya akan melahirkan, ade' memutuskan untuk menunda lagi surveynya...

Sampai di RS Elisabeth, kuturunkan anakku di IGD, sementara aku mencari tempat parkir... alhamdulillah dapat tempat di basement, jadi kanjeng kyai kidang kencana yaksa tidak kepanasan, padahal tadi dibilang paknya parkir bahwa tempatnya penuh... alhamdulillah ada 1 mobil yang keluar...

Kususul anakku ke Ruang VK Anna, ternyata belum sampai di ruang tersebut, masih di IGD... sekitar 11.30 WIB barulah calon ibu muda ini diantarkan dengan kursi roda ke ruang VK Anna... wajahnya kelihatan agak tegang.. ditemani suaminya masuk ke ruang VK Anna.... ruang yang sama yang pernah kumasuki tahun 2017 untuk histerektomi.. Jam setengah 2 siang menantuku keluar, gantian aku yang masuk menemani sementara dia sholat dan menyiapkan kamar untuk tempat rawat inap nanti kalau bayinya sudah lahir... Anakku yang nomer 2 kutelpon, kukabari bahwa kakaknya sudah pecah ketuban dan insya Allah akan segera melahirkan, kuminta untuk menemani di RS dan juga membelikan makan siang untuk kakak iparnya...
Jujur... aku gugup juga... karena 22 tahun yang lalu, pada tanggal 20 Nopember 2018 kukabarkan pada almarhum bapakku bahwa aku sedang hamil cucunya yang ke 3... dan pada tanggal 22 Nopember 2018, bapak terpeleset di kamar mandi dan kemudian meninggal dunia... entah kenapa... ada perasaan kuwatir dan takut... semampuku, kubaca doa dan sholawat yang aku bisa... untuk anakku dan calon cucuku...

Saat menemani, kuhibur anakku dengan cerita-cerita lucu, pengalaman saat dulu melahirkan dirinya dan adik-adiknya... kusemangati..supaya kuat... sampai pukul 16.30 WIB saat diperiksa oleh suster, masih bukaan 2 !! ... ada kemungkinan kalau tidak ada progress, harus menjalankan operasi cesar, karena air ketuban sudah banyak yang keluar.. Kupersiapkan mental anakku dan juga menantuku untuk semua kemungkinan yang terjadi... karena mereka berdua sepakat untuk melahirkan secara normal... Mendekati maghrib, pukul 17.40 WIB kontraksi kulihat melalui jam digital di layar hp ku mulai intensif... setiap 3 menit, anakku menggenggam erat tanganku karena kontraksi yang datang menyakitkannya... kuingatkan untuk menarik nafas dan menghembuskan lewat mulutnya..."beri oksigen yang banyak untuk anakmu, nduk ... supaya dia sehat dan kuat untuk lahir..." ... dan sungguh luar biasa anakku... gadis kecilku... semangatnya...ketabahannya untuk menikmati rasa sakit seorang ibu yang akan melahirkan... jam 18.00 WIB kuberitahu suster bahwa kontraksinya semakin teratur... tapi kata suster, nanti akan diperiksa lagi jam 18.30 WIB ... karena kalau keseringan diperiksa dalam, air ketubannya jadi banyak yang keluar... wealaah... tapi karena suster lebih tahu ... ya aku diam saja..

Mungkin mendengar suara kesakitan anakku yang makin intensif, akhirnya suster memeriksa juga kondisi jalan lahir anakku... alhamdulillah ternyata sudah buka 6 menuju ke 7... Lalu aku pamit mau sholat maghrib dulu... saat gugup dan ketakutan... dan khawatir... pikiranku seperti blank... cuma satu yang kuingat harus kulakukan... mohon pertolonganNYA...  Kuajak anakku no 2 untuk sholat berjamaah di kamar yang sudah dipersiapkan untuk rawat inap kakaknya pasca melahirkan ...

Baru saja selesai, sholat magrib, masuk 2 orang suster ke ruangan untuk mengambil tempat tidur... "loh... apakah bayinya sudah lahir, sus ?" tanyaku kaget... "tidak tau, bu... kami hanya diminta suster dari VK Anna untuk membawa tempat tidur ke sana," jawab salah satu suster ...
Segera kuikuti suster-suster itu menuju ke ruang tempat melahirkan... alhamdulillah pasien yang saat itu akan melahirkan hanya anakku, jadi aku bisa ikutan masuk dan memantau dari dekat semua "atraksi" di dalam ruangan itu... sayangnya tidak boleh didokumentasikan... kode etik..

Ternyata proses membukanya jalan lahir anakku berjalan sangat cepat, jam 18.05 WIB buka 6 menuju 7.. jam 18.30 WIB sudah buka 8 dan dokter sudah hadir... Mendengar dan melihat bagaimana anakku berteriak, menangis, merintih kesakitan... ya Allah... sungguh siksaan bagiku... Ingin kupeluk, kutemani... tapi itu tidak baik, harus suaminya yang mendampingi, supaya tau bagaimana perjuangan istrinya... Dengan sabar para suster dan dokter membimbing anakku agar proses persalinannya lancar.. Alhamdulillah tepat pukul 19.20 WIB... setelah azan isya'... mahkluk kecil dengan rambut hitam itu muncul dari gua garba ibunya... Allahu Akbar !! ...
newborn baby boy..
 Suster segera melakukan tindakan untuk menghangatkan si bayi... CUCUku...😊 menyedot cairan ketuban.. menimbang.. mengukur panjangnya dan embuh diapain saja... sementara dokter menjahit luka bekas melahirkan pada anakku yang sudah bisa tertawa saat bayinya... anak pertamanya itu... didekapkan di dadanya...

beberapa menit kemudian.... penampilannya berubah ya...
Semua kebutuhan bayi dipinjami oleh RS dulu... jadi cukup menyediakan seperangkat perlengkapan bayi untuk pulangnya saja.. popok, handuk, selimut, perlak, bedong sudah disediakan oleh RS..

No comments: