...jemput ade' pulang dari sekolahnya sudah disodori "note"...
"mesti bawa pigura sendiri untuk ujian seni besok senin, bu.."... hmmm..sakjane badan masih kurang fit, pengen segera pulang, tapi kalau urusan ini ditunda, padahal besok hari minggu ..kuwatir yang bikin pigura tutup.. bisa jadi masalah di dunia persilatan ...bismillah demi si buah hati..putar balik melaju ke jalan mataram... Sampai di tempat si pembuat pigura, ade' aku minta turun sendiri dan pesan sendiri ke pembuat pigura dengan spesifikasi seperti yang ditentukan oleh sekolahnya... Sebentar kemudian ade' balik ke mobil,"ibu..mesti menunggu setengah jam tuh gimana?".. aku mengangguk...karena masih sedang konsen mencari sumber bunyi pada dashboard kanjeng kyai kijang kencana yaksa yang dari tadi bikin bete... alhamdulillah dapet deh... ternyata ada sekrup yang longgar.... walah..kemana juga si obeng kembang.. "coba cari di bawah tempat duduk, de' " ... ade' kemudian ikutan sibuk mencari obeng yang kemarin aku pake mbetulin lampu disco di kijang belakang...
"ga ada, bu.. mungkin ibu kembalikan ke laci di rumah, udah nanti aja sampai di rumah dibetulkan," ade' bermaksud menenangkan 'montire'....
"ndak ada itu di kamus ibu, bilang sama pak nya itu, pak boleh pinjam obeng kembangnya sebentar ya.." pintaku pada ade' ...
"emang boleh ? " tanya ade' dengan pandangan ragu-ragu..
"inshaa Allah boleh kalau kamu mintanya baik-baik, sopan.. plus pasang tampang memelas," ... sambil nyengir dan menjulurkan lidahnya..ade' melaksanakan amanah 'montire'... sebentar kemudian ade' kembali sambil membawa obeng kembang yang kumaksud... alhamdulillah.. kanjeng kijang kencana yaksa tidak akan kemlithik lagi... Selesai bertugas..si Obeng segera dikembalikan ade' pada pemiliknya.. Sementara itu aku membuka kotak pesan pada mobile phoneku karena tadi ada bunyi ringtone khusus dari kumendan pasukan di Tembalang... Alhamdulillah.. si mas sudah menambah pulsa listrik kosan...
"Bu.. piguranya belum ada setengah jam sudah jadi....ini notanya," tiba-tiba ade' menyodorkan sehelai kertas dengan wajah berseri-seri... hmm..lima puluh ribu rupiah.. Kuambil selembar uang 50 ribuan dari dalam dompetku ..disambut ade' dengan lantip trengginas... Sebentar kemudian ade' kembali menuju ke mobil sambil menenteng pigura kayu lengkap dengan alas triplek yang bisa dilepas pasang plus kacanya..
Sewaktu diletakkan di kursi mobil belakang kulihat ada sisi bagian tripleknya yang cacat, jelek cara memotong pinggirannya... "Ris.. harga lima puluh ribu tadi kamu nawar ndak?" tanyaku pada ade' ...
"ndak tu, bu... tapi itu sudah murahlah... ," jawab ade' polos...
"lain kali diusahakan nawar ya, turun lima ribu kan lumayan... apalagi itu coba ibu lihat pinggiran alas tripleknya jelek gitu..."
"ndak papa lah, bu... toh nanti ketutup kertas asturonya.."
"ya iyaa sih... tapi kan dengan harga lima puluh ribu, kamu berhak untuk mendapatkan barang yang baik.. sana coba minta tukar ke pak nya... berani ?" tantangku pada si ade' ... dengan ekspresi wajah agak enggan ade' menerima pigura dari tanganku dan turun kembali dari mobil menuju ke pembuat pigura semula... Hehehe... alhamdulillah...ade' masih lebih segan pada ibunya tinimbang pada tukang pigura yang lengannya bertattoo itu...
Kulihat dari jendela mobil si ade' sedang bernegosiasi dengan pembuat piguranya... lalu sebentar kemudian si bapak terlihat mengambil selembar triplek utuh untuk dipotong menggantikan alas pigura ade' yang rusak... siipp... that's my boy !!
"naaa... gitu dong...," aku memuji hasil negosiasi ade' saat dia kembali masuk ke mobil... "ade' berhak untuk mendapatkan barang yang baik pada setiap negosiasi dengan harga yang pantas.. Jangan sekedar nrimo saja yaa... perjuangkan hakmu sampai titik darah penghabisan..!"...
"mestinya ibu tadi ikut turun, jadi ibu bisa bantu aku nawar dan dapetin barang bagus... supaya tidak buang waktu dengan dua kali kerja..." ....
"lha kalau tiap kali tugasmu njur ibu yang selesaikan, kapan kamu belajar berantem sama orang? ...mosok mau ngandalin ibu terus ? ibu sudah mulai tua...rapuh... renta..."
"mulai deh...ibu mulai berasa tua, lagian cuma ibu deh rasanya orangtua yang ajarin anaknya untuk berantem.." ade' memotong 'ratapan palsuku' ... selalu saja ade' ga rela kalau ibunya merasa tua..."ibu ndak perlu kawatir, semakin bertambah umur..ibu semakin menyeramkan kok..."
Aku terpaksa tertawa mendengar caranya 'memujiku'... Insha Allah pelajaran sore ini menjadi tambahan bekal untuk menapaki hidupmu kelak cah bagus...
Lagian ibu ini cuma pake daster dan kerudung panjang, ga panteslah turun dari mobil dengan penampilan yang kurang sopan.. ---seragam sopir ..
No comments:
Post a Comment