Short Message for My Beloved Kids

Jangan pernah putus asa dengan hidupmu, karena Tuhan tidak pernah putus asa membentukmu!

Thursday, June 11, 2015

Allah ku vs ibuku

        Setelah membantu ibunya menyelesaikan beberapa urusan...sepertinya mbak dan ade' berhak untuk sedikit bonus.. Sudah lama tidak ngemil bersama di luar alias jajan...sekalian nemenin si mbak buka puasa... Pilihan jatuh ke warung saji pancake di salah satu mall di tengah kota... Pesanan minuman alhamdulillah datang pas waktu berbuka puasa tiba... setelah minum es lemon tea untuk membatalkan puasanya, mbak bangkit dari duduknya... menghampiri pramusaji..dari gerak tubuhnya tampaknya mbak sedang menanyakan sesuatu... Lalu mbak keluar meninggalkan warung saji pancake... Gemblung tenan bocah siji iki...yakin banget bahwa ibunya akan maklum kemana dia pergi tanpa pamit... Tapi kan yo enggak njur plung pergi gitu... wah harus diluruskan ini...
        Ade' melihat raut muka ibunya mengartikan bahwa ibunya kurang berkenan dengan tingkah mbaknya...mencoba berempati dengan mengucapkan kalimat,"...keharusan sholat tepat waktu suka bikin mbak iga nyebelin ya, bu..." ...walaah... ini juga harus diluruskan ini... bahaya...

        "mbak Iga benar, de'... sholat yang baik dan benar adalah sholat pada waktunya...karena hal itu sama dengan memprioritaskan Allah... nhaa..kalau Allah selalu diprioritaskan...maka segala permintaanmu juga akan diprioritaskan Allah... Nyatanya mbak Iga selalu diberi kemudahan dan keberuntungan di banyak urusan studinya kan... Jujur, ibu belum bisa seperti mbak Iga... krn ibu belum bisa sholat di tempat yg kurang nyaman ibu rasakan..jd nggak khusyu' sholatnya..."...ade' terdiam...ada kegalauan kutangkap di wajahnya...
Kuteruskan bicaraku,"..kalau ade' mau sholat nyusul mbak Iga...ya sholatlah.. ibu tunggu di sini.."..
"tapi aku ndak tega ibu sendirian," jawabnya sambil nyengir... Sambil tersenyum..kuberi tanda si ade' untuk menyusul mbakyune dengan gerak kepalaku... Beberapa saat kulihat dia ragu2 untuk mengambil keputusan antara Allah nya versus ibunya... Tapi alhamdulillah... sebentar kemudian dia bangkit, menoleh kepadaku sambil tersenyum," maaf ya, bu...aku tinggal dulu.."
         Kuiringi langkahnya meninggalkan warung pancake dengan pandangan mataku yang berkaca-kaca... dan hati bangga..haru..bersyukur... Alhamdulillah....anakku memprioritaskan Allah nya... semoga Allah juga akan selalu menjadikan engkau prioritasNYA anakku...
Di antara sekian banyak anugrah ujianNYA... anugrah ini kurasakan sangat luar biasa... Terimakasih ya Allah... fabbiayialairabbikumma tukadziban..
kutitipkan surgaku pdmu anak2ku