Short Message for My Beloved Kids

Jangan pernah putus asa dengan hidupmu, karena Tuhan tidak pernah putus asa membentukmu!

Wednesday, December 05, 2012

Teori Sampah Indonesia

by Sabhrina Gita Aninta



Rangkuman:
            Masalah lingkungan di Indonesia kebanyakan disebabkan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Masyarakat cenderung tidak peduli tentang banyak hal sepele yang dapat merusak lingkungan. Contoh sederhana adalah penggunaan gelas plastik dalam bertamu atau suguhan pesta. Sampah plastik merupakan salah satu ancaman lingkungan yang sering diabaikan orang. Satu contoh kecil tersebut dapat menggambarkan estimasi bagaimana perilaku masyarakat Indonesia secara keseluruhan terhadap lingkungan. Hal ini karena ketidakpedulian masyarakat pada umumnya, yang lebih disebabkan karena ketidaktahuan. Masyarakat Indonesia harus diedukasi mengenai masalah ini, dengan terlebih dahulu diyakinkan bahwa ini memang sebuah masalah: lingkungan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat yang tinggal di dalamnya. Edukasi ini harus dilakukan dengan tepat dan terus-menerus sebagai bagian dari ikhtiar kita membangun Indonesia yang tidak akan pernah berhenti, sampai Indonesia tidak ada lagi.
...............................................................
      Perayaan Idul Fitri tahun 2012 ini membawa banyak cerita. Momen yang diperingati umat Islam ini mengungkap banyak realita masyarakat yang sebelumnya tidak tampak. Isu yang paling sederhana, paling dekat, dan bisa benar-benar diperhatikan, adalah penyajian makanan dan minuman untuk menjamu sanak kerabat yang bertamu. Orang-orang yang cenderung kedatangan tamu dalam jumlah banyak dan sering akan menghindari cara paling merepotkan untuk menyajikan dan membereskan minuman dan makanan pada tamu-tamu yang berdatangan setiap hari.
          Pada hari-hari libur lebaran, ibu saya meminta saya membeli satu kardus air minum kemasan. Perdebatan yang agak alot antara masalah kepraktisan dan sampah yang tak terurai sempat terjadi sebelum akhirnya saya mengalah untuk pergi membeli barang tersebut. Namun dalam perjalanan, ternyata tidak mudah mendapatkan satu kardus air minum kemasan bahkan di minimarket. Tiga minimarket sudah saya lewati dan semuanya kehabisan air minum kemasan merek apa pun. Jika satu minimarket melingkupi setidaknya dua wilayah perumahan yang kisaran penduduknya bisa mencapai 10 KK, berapa banyak orang di sepanjang jalan yang memiliki pemikiran sama dengan ibu saya?
        Air minum kemasan itu praktis sekaligus bermasalah. Gelas-gelas kemasan berbahan plastik berisi air siap minum disajikan bersama sedotannya langsung ke para tamu dan dibereskan dengan langsung dibuang. Jika tidak dengan air minum kemasan, perayaan pesta juga cenderung menggunakan gelas plastik tipis yang langsung dibuang setelah dipakai. Dari sisi pengguna, ini sangat praktis karena tuan rumah tidak perlu mencuci peralatan makan yang digunakan. Namun, masalah baru datang ketika sampah gelas plastik menumpuk di tempat pembuangan akhir. Plastik yang menumpuk merupakan masalah karena bahan plastik tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Paling cepat, plastik akan lenyap dalam waktu sepuluh ribu tahun. Ketika dibakar, plastik akan melepaskan gas metana lebih banyak dan memperparah efek rumah kaca yang meningkatkan suhu global saat ini. Kegiatan daur ulang yang sudah banyak dilakukan tidak cukup berbanding lurus dengan konsumsi saat lebaran. Sampah plastik pun menumpuk.
      Peristiwa kecil ini sudah cukup menggambarkan tentang kesadaran masyarakat Indonesia terhadap lingkungan. Gambaran kecil tentang perlakuan masyarakat perkotaan Indonesia terhadap gelas plastik dapat memberikan gambaran besar perilaku masyarakat Indonesia terhadap lingkungan. Estimasi dapat diberlakukan bahwa di setiap kilometer persegi wilayah Indonesia dengan karakteristik masyarakat yang telah digambarkan, bahwa orang Indonesia yang membuang sampah sembarangan lebih banyak dari yang membuang sampah di tempat sampah. Kepraktisan yang menjadi permintaan global di tengah hiruk pikuk kebutuhan yang semakin bermekaran jenisnya jelas menang jika dibandingkan dengan usaha menjaga lingkungan yang membawa paradigma “lebih merepotkan”. Apalagi jika dampak langsungnya tidak dirasakan. Jika isu ketidakpedulian ini bisa terjadi terhadap kasus sesepele sampah, maka hal tersebut bisa terjadi di berbagai aspek lingkungan lain yang lebih penting.
        Namun, ketidakpedulian ini tidak bisa menjadi parameter bahwa sebagian besar masyarakat tidak mengerti. Pengertian seseorang terhadap masalah yang terjadi di lingkungan hidup tidak menjamin kepeduliannya. Pernah seorang ibu yang saya tegur setelah saya mengambil bungkus plastik yang dibuangnya ke bawah kursi angkutan umum merasa tidak enak setelah sekian lama dan mengambil bungkus plastik itu dari saya untuk dibuangnya sendiri. Ada lagi seorang teman yang memberikan jawaban jelas, “Kan nanti ada yang membersihkan,” atau “Mending dibuang di dalam angkot daripada di jalan raya”. Padahal cukup sulit mencari tempat sampah di Indonesia. Dengan kata lain, siapa pun yang nanti membersihkan itu akan menambah sampah di tempat lain. Mereka mengerti, tapi mereka tidak peduli. Padahal, kepedulian ini penting, seperti teori yang akan dijabarkan berikut.
           Ketika suatu area sudah cenderung dipenuhi sampah yang berserakan, orang akan mudah tidak merasa bersalah membuang sampah di tempat tersebut. Para ahli ilmu sosial merumuskan perilaku manusia yang satu ini dalam teori jendela pecah. Jika suatu perilaku menyimpang dibiarkan terjadi cukup sering, kemerosotan lingkungan akibat penyimpangan ini akan terus meningkat tanpa bisa dikembalikan atau dihentikan dan pada akhirnya orang-orang akan cenderung mengabaikan lingkungan sekitarnya. Ini biasa terjadi untuk perbuatan-perbuatan menyimpang yang sanksi sosialnya tidak terlalu besar. Hal ini dapat diamati di dalam angkutan umum; tidak akan sulit mencari sampah yang diselipkan di sudut-sudut tertentu atau kerusakan, bahkan vandalisme di bagian kursi atau bingkai jendela. Contoh lain adalah sampah-sampah yang umum tampak di pasar tradisional yang digelar di jalan raya atau alun-alun kota. Orang mungkin berpikir bahwa “nanti akan ada” orang yang membersihkan, repot harus mencari tempat sampah, atau mengapa saya harus menjadi orang yang peduli? Padahal, suatu bentuk penyimpangan, misalnya coretan iseng atau sampah di sembarang tempat, jika dibiarkan dalam jumlah banyak dapat mendukung timbulnya tindakan menyimpang yang lain, misalnya mencuri.
         “Satu jendela pecah yang diperbaiki menunjukkan bahwa suatu perilaku tidak dapat ditoleransi, namun satu jendela pecah yang dibiarkan,” Wilson dan Kelling menulis, “adalah tanda bahwa tidak ada yang peduli sehingga memecahkan lebih banyak kaca tidak akan merugikan siapa pun”. Hal ini berlaku juga ketika konteks “jendela pecah” disubstitusi dengan “membuang sampah sembarangan”. Ketika berada di lingkungan yang banyak sampahnya, orang akan berpikir bahwa tidak apa-apa menambah beberapa sampah tambahan, terutama jika lokasi tersebut bukan lokasi yang sering didatanginya. Melihat basis teori jendela pecah dan realita masyarakat sekarang, bukan tidak mungkin tempat dengan banyak sampah akan menghasilkan perilaku menyimpang yang lebih parah. Tempat dengan banyak sampah, dinding yang dicoret-coret dengan nama geng yang dibiarkan, atau fasilitas rusak akan mengundang aktivitas sekumpulan pelaku penyimpangan dan berujung pada tindakan-tindakan immoral. Beberapa contoh yang dapat disebutkan adalah perusakan dan vandalisme lebih lanjut, tawuran, membuang lebih banyak sampah di tempat tersebut, dan lain-lain. Dari sini dapat dikatakan bahwa lingkungan dapat memengaruhi perilaku masyarakat sehingga sudah selayaknya dijaga. Lingkungan harus dijaga demi membentuk masyarakat yang lebih baik. Ketidakpedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan, yang bisa diambil dari contoh sampah ini, lebih banyak disebabkan oleh ketidaktahuan dan ketidakmengertian masyarakat. Karena itu, usaha edukasi, tidak hanya sosialisasi, harus dilakukan dengan benar dan tidak boleh hanya sekali. Pembelajaran membutuhkan pengulangan untuk memperkuat melekatnya konsep-konsep penting yang menjadi inti dari masalah—bahkan kebohongan yang diulang-ulang bisa menjadi kebenaran. Edukasi masyarakat penting karena kita harus memasukkan elemen masyarakat ketika memanajemen lingkungan.
     Memberitahu masyarakat bahwa sesuatu adalah masalah merupakan usaha yang cukup sulit. Apalagi jika masyarakat merasa bahwa hal yang sebenarnya merupakan masalah bukan suatu masalah. Daya tahan tubuh masyarakat Indonesia kebanyakan terhadap penyakit lebih tinggi dari masyarakat negara lain yang memang lingkungan hidupnya lebih bersih. Otomatis, orang-orang Indonesia tidak akan merasa terganggu hanya dengan beberapa sampah plastik saja di sekitarnya. Dapat juga dikatakan bahwa usaha membersihkan daerah sekitarnya tidak terjaga sebagai suatu kebiasaan yang dianggap perlu. Hal ini juga yang sering dibiarkan tertanam di anak-anak kita: nanti kan juga kotor lagi? Standar kenyamanan sebagian besar masyarakat Indonesia yang tidak terlalu tinggi merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang membuat negara kita tercinta menomorsekiankan masalah lingkungan.
       Edukasi masyarakat memang tidak mudah, namun bukan tidak mungkin. Satu hal yang harus disadari oleh semua orang bahwa ini adalah tanggung jawab seluruh elemen dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita semua sedang berada di sebuah perahu yang sama, perahu Indonesia. Jika salah seorang penumpang melubangi perahu, seluruh penumpang akan ikut tenggelam. Apa yang dapat kita lakukan adalah memberitahu penumpang yang sedang berusaha melubangi perahu tersebut dampak perbuatannya, dan membujuknya untuk tidak melakukannya. Ini jelas membutuhkan pengetahuan tentang kondisi kapal. Kondisi lingkungan Indonesia.
        Dari analogi kapal tersebut, dapat dikatakan bahwa orang yang mengedukasi masyarakat tentang lingkungan haruslah orang yang tepat, dan pemberitahuan dilakukan dengan cara yang tepat. Kaum cendekia yang mendalami tentang isu-isu lingkungan tersebut memiliki tanggung jawab untuk memberitahu masyarakat di sekitarnya mengenai apa yang harus dilakukan dengan lingkungan sekitar kita. Dosen teknik lingkungan perlu membagi dan memfasilitasi penyebaran ilmu tentang pengolahan limbah air agar rumah-rumah tidak boros air. Mahasiswa-mahasiswi ilmu alam dapat memberi tahu para pedagang kaki lima ketika mereka membeli dagangannya betapa pentingnya menjaga daerah berjualannya tetap bersih dari sampah. Siswa-siswi sekolah dapat mengajak orang tuanya memisah sampah di rumah dan mengatur agar kompleks rumah mereka tidak menjadi kontributor terbesar Tempat Pembuangan Akhir. Hal-hal ini adalah hal-hal sederhana yang jika dilakukan oleh semua orang, dampaknya akan besar. Tak lupa pula bahwa cara mengedukasi masyarakat harus tepat. Kita tidak dapat menjelaskan pemanasan global kepada tukang mie tek-tek jika kita menggunakan istilah-istilah semacam metana dan penipisan ozon. Mereka akan lebih mengerti jika kita memakai analogi terkait kehidupan sehari-hari mereka. Mungkin “efek rumah kaca” bisa diganti “efek panci mie kuah”. Hal ini hanya bisa kita lakukan dengan benar jika kita mengerti kehidupan sosial mereka dan tingkat edukasi mereka.
    Masalah lingkungan berikatan erat dengan masalah sosial sehingga sudah selayaknya memperhatikan aspek masyarakat. Mereka yang mempelajari sains tidak seharusnya membatasi diri terhadap ilmu-ilmu sosial dan kemasyarakatan agar apa yang mereka pelajari dapat berguna langsung bagi masyarakat. Di sinilah saat ketika tugas para cendekia menjadi nyata: mempelajari bidang mereka secara mendalam dan memahami cara mengajarkannya atau mengaplikasikannya kepada masyarakat. Sistem pendidikan di negara kita tercinta masih mengkotakkan kedua aspek tersebut dengan kurang memerhatikan kedalaman ilmu sekolah pendidikan maupun mengabaikan aspek sosial pembelajaran ilmu alam. Namun, memberi pemahaman kepada masyarakat dan pemerintah adalah tugas semua elemen negara. Semua harus menyadari bahwa dengan kekuatan yang besar, timbul pula tanggung jawab yang besar. Dengan ilmu yang tinggi, timbul tanggung jawab untuk untuk menyebarkan dan meresapkannya ke setiap bagian masyarakat untuk kebaikan bangsa.
         Edukasi masyarakat bisa dimulai dari diri sendiri; jangan serta merta melempar tanggung jawab itu kepada para cendekiawan. Kita bisa memperkaya diri dengan ilmu yang tepat dan terpercaya mengenai isu-isu lingkungan, juga memberikan contoh yang baik; satu tauladan lebih baik dari seribu arahan. Usaha mengedukasi masyarakat penting dimulai ketika karakter dan pola pikir baru dibentuk; anak-anak dari kecil perlu diajari untuk mencintai alam sehingga timbul kesadaran untuk merawatnya sampai dewasa. Selain meninggalkan lingkungan yang lebih baik bagi anak cucu kita, kita juga harus meninggalkan generasi muda yang lebih baik bagi lingkungan kita.
    Masyarakat memiliki kekuatan utama dalam melestarikan lingkungan. Masyarakatlah yang paling dekat dengan lingkungan. Sayangnya, banyak yang termakan pesimisme karena ketidakpedulian pemerintah sehingga banyak yang tidak mau berusaha. Padahal usaha-usaha penting dalam melestarikan lingkungan akan lebih membawa signifikansi jika dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Apakah kita harus selalu menunggu pemerintah untuk peduli baru kita berjalan? Negara adalah pemerintah, wilayah, dan rakyat. Negara adalah gambaran ketiga elemen penyusunnya, tidak hanya pemerintah.
            Edukasi masyarakat mengenai lingkungan harus terus dilakukan. Terus diulang agar meresap ke setiap kepala yang mendengarnya secara berulang. Sesuatu yang diulang dan selalu dilakukan dapat membantu pengertian semua orang, menjadikan hal tersebut suatu budaya, kunci kekuatan suatu bangsa. Ini adalah ikhtiar yang akan selalu berlangsung tanpa henti, terus dilakukan, sampai Indonesia tidak ada lagi.
      Mungkin saya akan terus membeli sekardus gelas plastik setiap lebaran menjelang. Terus menerus, sampai saya bisa membawa pulang ke rumah alat yang bisa mengubah air keran menjadi air layak minum, atau membantu memperbaiki sistem PDAM. Namun, hari itu, hari ketika ibu saya tidak akan mendebat saya tentang sekardus gelas plastik, pasti akan datang.

Referensi
The Economist. 2008. ”Can the can”.http://www.economist.com/node/12630201 diakses tanggal 28 September 2012
Weber, B. 2012. “James Q. Wilson Dies at 80; Originated ‘Broken Windows’ Policing Strategy”. The New York Times.http://www.nytimes.com/2012/03/03/nyregion/james-q-wilson-dies-at-80-originated-broken-windows-policing-strategy.html?_r=1&pagewanted=alldiakses tanggal 28 September 2012
Anonim. 2010. “Dioxin – Dampak Negatifnya dan Cara Menghindarinya”. BemFKUnud.com. http://www.bemfkunud.com/2010/02/28/dioxin-dampak-negatifnya-dan-cara-menghindarinya/ diakses tanggal 29 September 2012

* Paper ini diikutsertakan Iga untuk mengikuti

Kompetisi Esai Mahasiswa “Menjadi Indonesia” 2012

“MENJADI INDONESIA adalah menjadi manusia yang bersiap memperbaiki keadaan, tetapi bersiap pula untuk melihat bahwa perbaikan itu tidak akan pernah sempurna dan ikhtiar itu tidak pernah selesai.” (Goenawan Mohamad — Surat dari & untuk Pemimpin)
Menjadi Indonesia = (men)dingan (ja)ngan (di)am untuk Indonesia; Sebuah gerakan moral, ajakan berbuat nyata, memberi makna pada Indonesia. Lebih baik menyalakan lilin ketimbang sekadar mengutuk kegelapan.

 


Hadiah indah di penghujung tahun 2012 ~ trimakasih Biga..

...tepat di hari ulang tahunnya pada tanggal 29 Oktober 2012 yang lalu, Iga menjawab ucapan selamat ulang tahun dari ibunya dengan memposting sebuah link..

http://tempo-institute.org/ 

"ibu... lihat ini..", begitu bunyi pesannya singkat...

Alhamdulillah Iga berhasil lolos menjadi salah satu peserta Kemah Kepemimpinan Menjadi Indonesia 2012 yang diselenggarakan oleh TEMPO Institute Center of Excellent Journalism setelah menyisihkan 682 peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Bersama 29 orang peserta yang lain, Iga mengikuti Kemah Kepemimpinan Menjadi Indonesia dari 21 November – 5 Desember 2012 di Wisma Tempo Sirnagalih di Megamendung, Cisarua, Bogor.

Dan tadi malam saat perjalanan pulang ke rumah, dalam keadaan badan yg lungkrah...lelah, masuk sms Iga ...


"Ibu, untung aq blm jd beli iPad :-). "
" Kenapa, nak? "
" Yang juara 3 hadiahnya iPad 16 GB, bu.. "
Aah..bgitu cara si mbak mengabarkan berita bahagianya..


Alhamdulillah Igaku berhasil lolos ke 3 besar pada peringkat ke 3... Padahal pada smsnya di hari sebelumnya, Iga tidak terlalu optimis untuk bisa lolos ke 3 besar karena 29 temannya yg dihadirkan dari seluruh pelosok Indonesia bukanlah mahasiswa dengan kualitas sekadarnya. 
"engga menang juga gpp kok, bu... at least aku di sini dapat banyak sekali bekal hidup dan pengalaman yang luar biasa..", begitu sederhana..

Terima kasih ya Allah.. untuk karunia dan rahmatMU pada anak-anakku... 

Saturday, October 20, 2012

Kembali ke Semarang

"Ade' kan kemarin pas berangkat sudah liat caranya check in to... Sekarang gantian pulangnya ade' yang check in.. urus bagasi... ibu mau ngganti tensoplast barbie ini... tumit ibu sakit je..."' the last test... :)
"yaa... ibu curang, kan kemarin check in nya masih di bandara Soekarno Hatta... kan masih pake bahasa Indonesia... sekarang kan mesti pake bahasa Inggris...", si ade' protes...tapi jalan juga dia ke meja check in dengan mengikuti petunjuk dari TV Board...bagoess...

Engga tau bagaimana bahasa Inggris yang digunakan ...yang penting, selesai check in semua sudah beres...
"non smoking area kan, de' ?"
"yes.."
"udah bilang kalau kita terusan ke Semarang?"
"yes..."
"tapi kan waktunya mepet gitu gimana ntar bagasinya? Boleh bawa masuk cabin?"
"..iyes..iyess... ibu tenang ajalah.."

hihihihi.... sewot dia..
 
"kok kamu pinter check in...ngomongnya tadi pake bahasa apa?" tanyaku penasaran..
"pake bahasa Tarzan...," jawab si ade' usil...

Mengunjungi Keluarga Merlion

Entah kapan munculnya ide, ade' tiba-tiba berniat "mengkoleksi" aneka bentuk Merlion, icon khas negara Singapore... Mungkin setelah mengamati Sentosa Island dari atas Skytrain ya...
Ini waktu masih bayii... lion nya imut..
Ini mamanya...karena patungnya genit... hmmm..... 
Aku difotoin deket patung itu ya, bu...

Setelah dideketin, ternyata patungnya guedhe banget...

Friday, October 19, 2012

A Trip to Singapore

International Gate at Soeta Airport
Alhamdulillah bahwa undangan meeting memungkinkan untuk mengajak satu orang "pengawalku" ikut ke Singapore. Setelah berembug dengan pasukan, disepakati bahwa ade' yang bertugas menemani ibu karena mbak Iga jadwalnya tidak memungkinkan. Sedangkan mas Ardan sudah bertugas menemani ibunya beberapa waktu yang lalu ke Lampung dan sudah mendapat hadiah SIM A, SIM C dan KTP sekaligus di ulang tahunnya yang ke 17 bulan Agustus yang lalu.
     Dan perjalanan ini adalah saatnya untuk "training the dragon" ... selama ini ade' sering tertutupi bayang-bayang kakak-kakaknya...sehingga potensinya tidak bisa dimaksimalkan.. Cenderung tidak berinisiatif karena dominasi kakak-kakaknya...

Sejak sampai di Bandara Changi, kubiarkan ade' yang mengambil keputusan... Mulai membeli on arrival visa, lalu kartu debit singapore... rute ke arah hotel... city map.. Dan sungguh aku terharu karena ade' melakukan semua itu dengan penuh percaya diri... dengan bahasa Inggris yang bagus... Masya Allah...  Dan tidak lupa, prioritas utama tetep ibunya ... alhamdulillah... Saat menentukan rute dengan mempelajari city map, ade' selalu bertanya,"...kalau ambil bis yang ini muternya agak jauh, bu... tapi ibu ga usah jalan kaki.. Tapiii...kalau ibu mau sehat dan berolahraga, mendhingan kita jalan kaki aja, bu... Hotelnya deket kok...cuma melintasi taman ini... Nanti ransel ibu biar aku yang gendong...ibu bawa ranselku...." nyengir bandelnya muncul ....piye too bocah iki... ra' yo sami mawon...
Sampai di Hotel, ade' tetap serius mempelajari city map untuk persiapan perjalanan besok usai meeting ke Santosa Island.. Dibandingkan kakak-kakaknya memang ade' paling well prepare...
baru bisa nyantai setelah khatam dg city map

Friday, July 06, 2012

Jenjang Studi Baru Arisku

Ragilku yang luar biasa ini tidak terasa sudah beranjak dewasa... jadi anak SMA !! Alhamdulillah ya Allah... setelah sport jantung beberapa bulan, ketidak pastian itu menjadi kebahagiaan dan kelegaan luar biasa... Bagaimana tidak deg deg an..jika hasil test penjajagannya hanya sekali yang memuaskan, sedangkan yg 2 lagi pada level "uji nyali" ...
Ibu optimis dong, jangan berpikiran buruk ! Itu sama saja mendoakan yang buruk... Begitu si ade' memprotes kekhawatiranku...
Anak bungsuku yang bagus ini memang sangat tekun beribadah, tanpa diingatkan setiap azan dikumandangkan ...sesegera mungkin mengambil air wudlu dan sholat... Demikian juga saat disarankan oleh ustadznya untuk membaca sholawat hingga 15.000 kali... dilakukannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan... sholat pun khusyuk...kubangunkan tahajud juga manut... Trimakasih ya Allah... KAU titipkan amanah seindah ini...

Tapii..bukan laki-laki kalau ga nakal... begitu mbaknya pernah bilang, saat kuadukan padanya kenakalan adik bungsunya ini... Sudah tau menjelang Ujian Nasional malah main game... nonton film animasi... duuh... ampuun tenan... Setiap diingatkan untuk belajar... latihan soal... yaa dijalankan... tapii...game on line jalan juga !!

aber..ist es schon vorbei... Alhamdulillah... Tuhan sudah berikan yang terbaik untuk kita kan, de' ... Insya Allah ibu akan selalu mintakan padaNYA keberuntungan, kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan jenjang studi SMA mu anakku...

Jenjang Studi Baru Ardanku

Alhamdulillah segera setelah pengumuman ujian tulis SNMPTN secara on line bisa diakses... (tanggal 6 Juli 2012 jam 19.00 WIB) kudengar seru anakku ...IBUU.. alhamdulillah AKU DITRIMA, BU !! Di HI UNDIP !!..


Subhanallah... dengan tergesa kuhampiri laptop anakku ..di layarnya tertera..
dengan haru kupeluk si mas dengan erat.. matanya berkaca-kaca.. di antara derai airmata haru, kami ucapkan syukur alhamdulillah atas perkenan Gusti Allah mengakhiri ketidakpastian selama ini.. ketegangan.. kekhawatiran yg mungkin terjadi.. Kuingatkan anakku Ardan untuk segera sholat sunnah syukur padaNYA... sementara kilas balik peristiwa tanggal 12-13 Juni 2012 yang lalu berkelebat di benakku...

................ hampir setiap hari digelisahkan dengan persiapan si mas menghadapi ujian tulisnya, lha gimana... wong..latihan soal cuma seperlunya..itu juga harus selalu diawali dengan omelan maknya ini.. antara gemes, ga tega dan jengkel berbaur jadi satu menghadapi ulahnya... belajar baru 30 menit sudah tidur.. tapi kalau nonton film atau download game betah hingga berjam-jam... tidak jarang mukenaku basah dengan air mata kekhawatiranku.. sholat si mas pun kalau tidak kuminta untuk ditambahi sholat sunnah ya tidak dilakukan... aduuuhh... strees betul rasanya..

Minggu menjelang ujian tulis SNMPTN nya kuusahakan membuatnya tidak tegang... happy.. kubiarkan apa saja maunya.. segala bentuk camilan kusiapkan.. makanan kesukaannya kuhidangkan.. vitamin juga tiap hari kuingatkan untuk diminum... harapanku, lahir batinnya si mas supaya sehat, sehingga bisa mengerjakan ujiannya dengan maksimal......

Tapi masya Allah... Tuhan memberikan ujian tidak tanggung-tanggung... Pagi hari tanggal 12 Juni, anakku mengeluh perutnya sakit... mual.. duuh..stress dia rupanya.. dibalik stylenya yg acuh ternyata bisa stress acute juga si mas... Kusuruh makan pagi ... tidak mau.. eneg, bu.. duuh...kepala ini blank rasanya, tidak teringat obat yg mungkin bisa meringankan sakit perutnya... kuminumkan air zamzam, kuminta tidak lepas baca shalawat... kusuruh perutnya digosok minyak angin, pake jaket, vest...

Akhirnya berangkat juga untuk ujian tulis.. Sepanjang jalan kuajak bicara..bercanda supaya perhatiannya teralihkan dan tidak tegang lagi.. Saat kutinggal dia di lokasi ujian tulis, tidak kuasa air mataku berlinang... ya Tuhan.. mudahkan ujiannya, beri Ardan keberuntungan dan kemudahan dalam mengerjakan, ringankan sakitnya... pokoknya semua doa baik.. dzikir dan semua doa yg kuketahui kulangit hadirkan untuk anakku...

Saat jeda ujian, kutelpon si mas... alhamdulillah katanya sudah agak mendhingan sakit perutnya... soal-soal TPA bisa dikerjakan tapi tidak bisa selesai semua... *aduuh... yaa..bagaimana lagi, wong kondisi Ardan sedang sakit... :-(    Kuminta untuk mengisi perutnya dengan sandwich yang kubekalkan... karena sejak pagi jam 5 perutnya hanya diisi air putih. Selesai ujian kedua, telpon berdering... ibuu..aku sudah selesai, ibu bisa cepat jemput aku ? badanku ga karuan, ni tadi barusan muntah..agak banyak... Ya Tuhan... serasa mau lepas jantung ini.. Buru-buru aku pamit pada panitia ujian tulis di fakultas.. lha kok ndilalah..rute menuju lokasi anakku ujian... macet !! Dari Fakultas Peternakan menuju ke Fakultas Hukum tempat si mas ujian jaraknya hanya 10 menit.. Ini karena heavy traffic.. 1 jam pun belum bisa sampai !! Bisa dibayangkan jika sekian ratus ribu peserta ujian bubar bareng ... ...uugh.. betul-betul Tuhan mengujiku habis-habisan...

Setelah bisa kujangkau anakku, kupegang lehernya...anget... *aduuh... jangan sakit dong, mas... besok masih harus bertempur loh... Kutawarkan maem di restoran kesukaannya, fried chicken... ikan bakar, pizza... bakso... semua ditolak.. pulang saja, bu... aku capek... Kubilang, ini sampai rumah juga bakalan macet, mas.. karena arus pulang dari UNNES berjubel juga.. daripada nunggu macet berkurang di mobil, mendhing kita maem dulu... alhamdulillah si mas mau... tapi nasi cuma dimakan separo, ikan bakar dianggurin... *duuh..anakku sakit betulan iniih...

Belum selesai juga ujianNYA... malamnya si mas panas !! Kuminta dia tidur di kamarku, supaya aku bisa memantau kondisinya.. Tengah malam jam 2...dadanya sakit, kambuh sesak nafas.. beberapa kali dalam tidurnya terbangun dan meremas-remas dadanya... sakiit..  Kalau nuruti emosi, pasti aku sudah menangis ga karuan, tapi jika itu kulakukan...Ardan malah tambah panik... jadi yang kulakukan hanyalah berdoa dan terus berdoa... sambil menggosoki dadanya.. Baru selesai subuh Ardan bisa tidur dengan tenang.. kubangunkan jam 8 pagi. Untungnya ujian hari ke 2 dimulai siang.. Bangun tidur alhamdulillah sesak nafasnya berkurang, tapi masih sakit... *ya Allah... piye iki... But, the show must go on..  :-((

Pulang ujian, sesak nafasnya belum sembuh juga... plus berita bahwa soal matematikanya susah sekali.. hanya bisa mengerjakan separo.. *duuh... ya sudahlah... yg penting kesehatan anakku dulu... segera saja kubawa ke RS Tlogorejo untuk observasi sesak nafasnya... Alhamdulillah jantungnya tidak apa-apa, paru-paru juga sehat... hanya saja ada otot dadanya yang kram...

.....................................................................................
It's all over now... Tuhan sudah kabulkan doa-doa kita ya, nak... Percayalah seterusnya akan selalu ibu mohonkan keberuntungan, kemudahan dan kelancaran untuk studimu. AAmiin...

Saturday, June 09, 2012

The way I teach you..

Ada yang bilang caraku mendidik anak-anakku itu salah!
Mereka tumbuh jadi anak yang 'liar'.. tidak tahu sopan santun  .. ~unggah-ungguh.. 
Begitukah ??
Padahal menurut anak-anakku, ibu ini galak.. apa-apa ga boleh, ikut kemah ga boleh... tidur di rumah temen ga boleh.. dolan sama temen-temen motoran ga boleh..  Versi lain, ibu selalu mau menang sendiri, ga mau disalahkan... apa memang orangtua itu selalu benar ?

Kids, I love you just the way you are...
Dan ibu tahu dan yakin, kalian mengerti dan merasakan kasih ibumu yang tak berbatas, insya Allah ibu menyayangi kalian tanpa pamrih.. Ibu hanya ingin kalian bahagia, lebih bahagia daripada ibu..lahir dan batin.. Ibu tidak ingin kalian mengalami hal-hal tidak baik yang pernah ibu alami...
Kalian bebas memberikan saran ..protes.. mengkritik ibumu sepanjang jelas argumentasinya.. ora mung waton sulaya.. Jujur, sering kritikan kalian sangat pedih ibu rasakan.. dan ibu harus bisa meluruskan dengan cara yang berbeda yang bisa kalian terima..dengan cara kalian.. dengan gaya kalian..  Alhamdulillah hingga saat ini ...dan semoga seterusnya.. kalian bisa memahami maksud ibu.. setidaknya mbak Iga sudah bisa memahami mengapa ibu dulu 'keras' pada mbak Iga..

Jika kemudian kebiasaan kalian untuk bebas menyampaikan pendapat dianggap tidak sopan, liar.. It's not your fault.. Ibu yang membiasakan itu ! Hanya saja ...sepertinya ibu juga harus mengajarkan kalian untuk menjaga lidah.. karena adat ketimuran kita tidak... belum bisa menerima kebebasan untuk berpendapat di sembarang tempat..

Satu hal yang ibu yakini, dengan seijin Allah.. ibu tidak salah dalam mendidik kalian... karena kalian tumbuh menjadi anak-anak yang baik.. anak-anak yang berjiwa penuh kasih dengan karakter kalian masing-masing.. whoever you are... whatever you are.. I will always be proud of you..

Friday, June 08, 2012

Tiga Tahun

the men..I adore..
Tiga tahun usai sudah... Alhamdulillah.. Tuhan ijinkan aku mendampingi Ardan dan Aris untuk menyelesaikan sekolahnya di SMA dan SMP...dengan semua keterbatasanku... anugrahNYA.. suka duka.. canda tawa.. Nakalnya mereka.. lucunya mereka.. dan yang terutama... kasih sayang dan hormat mereka pada ibunya... aku..

Tidak pernah kutemukan kecewa di wajah Ardan dan Aris saat ibunya terpaksa menunda keinginan mereka untuk sepatu baru.. uang sekolah .. biaya les.. tas sekolah.. Bahkan si mas dengan berbesar hati tidak mengacuhkan ejekan teman-temannya karena ga punya motor... Karena ga merokok... Bahkan Aris dengan ikhlas dan sepenuh hati menawarkan untuk pulang sendiri dari sekolahnya tiap kali ibunya bingung atur waktu untuk jemput sekolah karena berbenturan dengan tugas mengajar...

Tidak pernah Ardan dan Aris minta uang saku bulanan.. Jika diberi ya diterima, jika ibunya sedang tidak punya uang lebih ya tidak protes... maafkan ibumu anakku.. Entah bagaimana cara Ardan dan Aris mengelola uang saku yang didapat secara tidak rutin untuk keperluan iuran kelas, jajan di sekolah.. atau bahkan kadang-kadang komik baru.. Kadang dapat dari saudaranya atau pun keluarga yang lain...terutama tiap lebaran.. Lalu dikelola sendiri..sebagian ditabung..

Untuk keperluan dengan pendanaan yang cukup besar, seperti misalnya widya wisata.. kemah.. mereka atur dengan ijin guru kelas untuk bisa dicicil...sehingga tidak memberatkan ibunya.. Jika bulan ini ada pengeluaran besar untuk si mas, ...ade' akan menunda keinginannya untuk bulan berikutnya... demikian juga sebaliknya... Terima Kasih ya Allah... karena sudah KAU berikan anak-anak yang luar biasa untukku.. Semoga selalu keberuntungan menyertaimu anak-anakku.. dengan berkahNYA...semoga kalian menjadi berkah bagi orang banyak.. aamiin..

Kejutan 2

Setelah ade' mengejutkan ibunya dengan performance dancingnya... ganti si mas... pulang sekolah ngomel karena ditugaskan baca puisi dalam bahasa Jawa utk acara purna siswa di sekolahnya..
"kok yo bahasa Jawaa...gitu loo... kok engga bahasa Inggris atau bahasa Indonesia aja sih?!" ... meskipun demikian, 2 hari latihan dijalani dengan penuh semangat, mau coba dibantu ibunya ...si mas ga mau... weeew... ga bisa membayangkan bagaimana nanti jadinya si mas dengan logat jawanya yg nanggung.. lha baca "dha" ..seperti "da" dalam kata daging (bahasa Jawa).. beberapa kali coba dilatih.. "ayo mas, bilang menthok.."
si mas pronounciationnya, " mentok.." ... dibetulkan adiknya,.."montok.." ... halaah.. malah kaco..
Tapi alhamdulillah entah bagaimana cara guru SMA nya ngajarin, pada saat tampil, mas Ardan sungguh sangat mengejutkan ! sampai mrinding dengar dia baca puisi dalam bahasa jawa dengan suara yang jelas, tegas, tidak ragu-ragu... subhanallah.. ga ngira anakku pinter acting.. :-))



Kejutan 1

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka... Pengawasan melekat sudah tidak lagi terlalu diperlukan.. Malah kadang-kadang ade' malu jika ibunya terlalu mengkhawatirkan tentang dirinya.. Lha piye yaa... seringkali lupa bahwa ade' sudah SMP kelas 3.. atau istilah sekarang SMP kelas IX.. tapi di mata ibu kamu masih tetap seperti anak-anak je... :-))
Setiap ibu agak 'rese' dengan urusan sekolahmu, selalu ade' berusaha meyakinkan bahwa everything is undercontrol, Mom... Jadi sewaktu acara perpisahan sekolahnya, aku tidak terlalu pay attention dengan kiprahnya sebagai bagian dari acara... Sampai kemudian ade' bilang bahwa dia dg beberapa orang temannya mau dance mewakili kelasnya... DANCE ??!! weeh...ketemu pirang perkara kok Aris tiba-tiba mau nge-dance..?? Belum pernah aku tau tentang ketertarikannya pada music apalagi dance...!!


Ternyata ibu masih harus banyak belajar tentang bakat dan ketertarikanmu pada dunia ini... sekaligus meyakinkanmu bahwa you are on your right track !! Insya Allah..

Aris nge-Dance lagu Korea...



MY SILVER GIRL

Setelah April 2012 yang penuh dengan perjuangan baik lahir maupun batin..bisa diselesaikan... Hasil yang membahagiakan mulai bisa dipanen satu persatu, mulai dari bulan Mei tanggal 16 di tahun 2012.. Saat hati dan fisik ini lelah luar biasa menghadapi kondisi psikis ibuku yang istimewa.. kuterima SMS dari si mbak... "ibu, alhamdulillah aku dapat perak lagi.."

Medali Perak OSN MIPA Biologi milik IGA

Subhanallah... serasa diguyur es jeruk manis hati ini... swegeerr... Terimakasih anakku sayang.. SMS mu sungguh sangat menyemangati ibu...untuk terus berjalan dan berjuang dalam keikhlasan... menuntun, membimbing, mendampingi kalian dengan perkenan Allah Yang Maha Kasih...

Tidak sia-sia kau korbankan waktumu sendirian di tempatmu studi, jauh dari ibu dan adik-adikmu, dengan semua keterbatasan yang ada.. yang tidak memungkinkanmu utk sering-sering pulang.. Kadang ibu merasa bersalah membiarkanmu pergi jauh, bagaimana nanti kalau kamu sakit... bagaimana nanti kamu kalau telat makan.. apa iya kamu bisa belajar jika kecapekan? Iga sudah minum vitamin apa belum ya ? Apa Iga sempat beli susu ya? Mengapa Iga lama tidak SMS atau telpon ? ....Semua kekhawatiran ibu harus ibu pendam, ibu yakin iga bisa ! Begitu kan yg selalu ibu tanamkan padamu sejak dulu kecil..? IGA MAU..? IGA BISA !!  ...dan kamu selalu bisa anakku, meskipun sering harus jungkir balik berlinangan air mata.. Semoga Allah selalu menjagamu, memudahkan semua upayamu, mengabulkan semua cita-citamu dan memberikan yang terbaik untukmu, dalam kebahagiaan dan keberuntungan yang menjadikan berkah untuk masyarakat di sekelilingmu. AAmiin..

Saturday, March 10, 2012

Ujian Berjama'ah

Bulan Februari hingga Juni tahun 2012 ini betul-betul diisi dengan menu wajib ujian... Beraneka menu ujian disajikan di saat-saat ini... Berlaku untuk ibunya maupun anak-anaknya.. Mulai dari persiapan ujian nasional, persiapan ujian praktek, ujian nasional, ujian praktek, ujian masuk sekolah, seleksi masuk Perguruan Tinggi... diselingi dengan ujian kesabaran, ujian ketawakalan, ujian keimanan...subhanallah...betapa bersemangatnya Gusti Allah ingin menaikkan derajat kami sekeluarga...

Kadang jika deadline untuk submit solusi mendadak pararel... duuh...betul-betul harus njembarke dhadha...ndawakke usus...mbolongi wudel.. sabare wong sa'kampung tak pek dhewe..!! masya Allah... Ade' perlu belanja bahan-bahan ujian prakteknya, si mas tambahan pelajaran hingga sore, sedangkan ibunya punya beberapa tugas penting dari kantor... terpaksa nyambat Sailor Moon... "kekuatan bulan datanglah..!"... semangat ditambah... bisa dan harus bisa...!! alhamdulillah meskipun seringkali tidak bisa maksimal, dan harus ada yg dikurbankan (biasanya sih urusan emaknya yang digeser ke peringkat paling bawah...)... dapatlah satu demi satu urusan diselesaikan...

Jeda sebentar, dapat kabar jika hasil Penjajagan Ujian Nasioanl 1 si ade' ga lulus !! seperti dapat kiriman dari Kyai Ageng Sela rasanya...*dduuaarr...!!* Evaluasi dan introspeksi dilakukan pada semua divisi... Cara belajar diubah, internet makin dibatasi, ekstra nutrisi ditambahkan...frekuensi mengomel diintensifkan... komandan pasukan bumi pasundan terpaksa diaktifkan utk couching-in adiknya via multi media... telpon, SMS, Yahoo messenger...lha matematikanya sudah di luar kuasa ibunya je.. Alhamdulillah...PUN 2 hasilnya significant bagus.... lulus ! ..meskipun masih uji nyali juga...


Selesai episode si ade' ...gantian setan lewat menggoda si mas... download video hingga menghabiskan quota internet di rumah... padahal ibunya harus mengawal anak2 wali untuk isi KRS On Line... sementara beberapa kegiatan kantor juga mesti dipantau perkembangannya via internet... mendidih rasanya isi kepala... sabaaarrr... sabaarrr.... Biar saja yang sirik dan ingin menjatuhkanku pd urusan kantor bertanggungjawab pd Gusti Allah...tugas dan kewajibanku adalah menjaga, membimbing dan mengarahkan amanah dari NYA.. anak2ku yg kumohonkan kehadirannya di dunia ini melalui rahimku...
Setelah seminggu tanpa akses internet di rumah, alhamdulillah kondisi kembali kondusif... Tapi sungguh...melewati hari-hari tanpa kepastian solusi betul-betul menyiksa dan perlu ekstra sabar...tawakal..pasrah dan keyakinan bahwa hanya kuasaNYA dan atas ijinNYA maka semua daya upaya manusia bisa dikerjakan...


Ketenangan berjalan alhamdulillah selama semingguan... kembali lagi setan menggoda si ade' sehingga saatnya belajar untuk penjajagan ujian nasional matematika ke 3...malah baca komik yg diselipkan diantara buku latihan matematikanya... ha duuh... Ditambah keluhan si mas yg katanya setiap pagi pusing...sehingga berangkat sekolah badan kurang fit... ya ampuun...padahal jadwal Ujian Sekolah si mas sudah semakin mendekat, lha kok malah sakit... Lagi...evaluasi dan introspeksi serta pembuatan komitmen dilakukan... Boleh baca komik utk refreshing kalau sudah selesai latihan minimal 40 soal... dan mas jam 23.00 paling lambat harus sudah tidur.. supaya cukup waktu tidurnya dan bangun pagi tidak pusing...

Menuliskan ini semua, lebih mudah daripada mengalami dan menanggungnya, kekhawatiran akan masa depan anak-anakku lanang sangat menguji ketawakalanku padaNYA... si mbak yang "kusambati" kenakalan adik-adiknya... bijak melalui sms mengingatkan ibunya untuk tetap tenang ...kuat dan tabah... 
"anak-anak seusia Ardan dan Aris kan emang lagi bandel-bandelnya, bu.. temen-temenku laki malah ceritanya lebih mengerikan lagi..pamit bimbel malah pergi nonton, main kebut-kebutan akhirnya kecelakaan...tapi sekarang ya bisa tuh kuliah di ITB.. malah ada temenku yang 3 x penjajagan ujian nasional tidak lulus... Jadi kalau nakalnya Aris karena baca komik dan...bandelnya Ardan karena smp malem nonton video itu lumrah, bu... Kalau mereka ga nakal malah ga wajar namanya... Ibu harus bersyukur punya anak-anak yang nakalnya cuma gitu-gitu aja.."


Subhanallah... fabbiayyialairabbikuma tukadziban...
Nikmat mana lagi yang lebih indah, selain daripada saling mendukung dan menguatkan diantara kami ya Allah... saat yang satu terjatuh..yang lain mengingatkan akan kuasaMU... maturnuwun Gusti..untuk ketiga mutiara terindah yg KAU berikan dalam hidupku...

Thursday, January 05, 2012

Thanks God, it's not friday..

Kondisi mbah putri yang sakit-sakitan memerlukan perhatian khusus untuk cek laboratorium. Dijadwalkan pagi jam 7 supaya tidak ngantri terlalu lama. Schedule acara diatur seoptimal mungkin supaya bisa diselesaikan semua urusan dengan cara yang saksama dan seadil-adilnya...
Mahasiswa bimbingan harus segera diselesaikan koreksi papernya, si ade' minta dikoreksi naskah drama bahasa Jawanya... sementara kepala masih penuh dengan beberapa urusan kantor yang agak menyebalkan gara-gara ego seseorang yg ga konsisten dan ga punya sopan santun...
Jadilah malam itu memaksa isi kepala untuk fokus pada paper bimbingan... Mau lanjut sampai tuntas kok mata sudah ga mampu lagi dibuka lebar.. Jadilah, selesai koreksi paper bimbingan... bobok... Sungguh lupa bahwa masih ada tugas untuk koreksi drama si ade'...


Pagi hari dengan nada kecewa ade' bertanya, "ibu belum koreksi naskahku ya?"
"aduuh iyaa.. ibu capek banget semalam, padahal mau dipake latihan nanti pulang sekolah ya, de' ?"
"iya..."...
"ya sudah.. nanti ibu antar ke sekolahmu setelah selesai antar mbah putri cek laboratorium ya... Nanti ibu titipkan pak Satpam ya..."
"iya deh... makasih ya, bu..."

Selesai antar anak2 lanang ke sekolah masing2 ...dengan mata yang masih pedes karena ngantuk semalam begadang, segera melaju ke episode berikutnya... 'mbah putri cek lab'... Untung ada si mbak yang masih liburan, sehingga bisa membantu ritual tindaknya mbah putri.. Lha kok ndilalah, cek lab yang diperkirakan selesai 1 jam, baru 2 jam bisa tuntas...! Aduuh...sudah jam 9... sampai rumah baru sekitar 9.30... Mesti segera perbaiki naskah ade' ..dan sebelum jam 11 sudah harus sampai ke sekolahnya... karena seingatku hari itu ade' selesai sekolah jam 11..
Tapi kalau mesti antar mbah putri pulang dulu waah waktunya ga keburu... Jadi kubujuki mbah putri untuk ke rumahku dulu saja...sekalian ngenggar-enggar penggalih... Alhamdulillah ibu setuju.. Sampai di rumah, mbah putri di handle cucu perempuan yg cantik jelita dan luar biasa, didampingi ajudan yang gagah perkasa... Sementara aku berusaha konsen memperbaiki naskah drama bahasa Jawa ade' yg kacau alur cerita dan bahasa yg digunakan..

Waktu terus berlalu... tiba-tiba sudah jam 10.40... alhamdulillah selesai... Si mbak kuminta siap-siap, karena jika tidak bisa dititipkan Satpam, terpaksa harus masuk ke dalam sekolah untuk mencari si ade'... sedangkan aku belum well dress... :-(
E..lha kok mbah putri minta ikut... wa duuh..prosesi beliau menuju ke mobil tidak cukup 10 menit, tapi ya sudahlah ...ga papa... Kubantu beliau berdiri dari kursi... lhoo... kok tidak tindak menuju ke garasi malah menuju kamar mandi...??@@?? kebelet pipis katanya... aduuhh.... selak jam sewelaasss... sabaaarrr.... 
Ya sudah, sementara mbah putri ke kamar mandi, aku menyiapkan mobil... Duuh ... sudah jam 11.00 !! Kok mbah putri belum juga muncul dari kamar mandi?? ..duuhh piye iki anakku.. pasti dia kecewa jika pergi ke pak Satpam dan mendapati ibunya belum mengirimkan naskah... Kepengen tak tinggal saja mbah putri, tapi pasti nanti mbah putri sakit hati dan efeknya maag kambuh malah repot... Jam 11 lewat baru mbah putri muncul di depan pintu garasi, katanya perutnya sakit, jadi BAB sekalian... wew!! Kok yo engga dari tadi...sabaarr... tetep senyum..meskipun panik...


Akhirnya hanya doa yang bisa kulakukan.. Lahawla wala quwatta ilabilah... entah berapa puluh kali berapa ratus kali... Sepanjang perjalanan ke sekolah si ade' entah berapa pengendara sepeda motor yang ku klakson suruh minggir... sementara mata berusaha menangkap sosok ade' di dalam angkot... barangkali karena ibunya tidak segera datang padahal sudah jam 11 lebih lantas ade' memutuskan untuk pulang... Terus sudah kupasrahkan pada Allah, apa pun yg terjadi pada anakku...Lahawla wala quwatta ilabilah... Beberapa rancangan minta maaf pada si ade' jungkir balik di kepalaku...


Mendekati sekolah ade'... jantung serasa berhenti berdetak.. sepii !! aduuh.. sekolah sudah bubar pasti... tapi kok masih ada anak2 berseragam putih biru berlarian di tangga sekolah ??
Kuminta si mbak buru-buru masuk ke sekolah untuk mencari ade' nya... Hati ini sudah gelisah aja.... Lalu kulihat si mbak keluar, lembaran naskah sdh tidak ada lagi di tangannya...
"sudah kukasihkan Aris, bu..", kata si mbak.
"alhamdulillah... lha gimana? telat nggak? sudah pada mulai latihan? kok engga siap-siap jum'atan?", tanyaku heran.
"lho..bu... ini hari kamis..," jawab si mbak ketawa...
Masya Allaahh.... kukira ini hari jum'at, sehingga naskah harus sampai sebelum jam 11 siang... ga taunya hari kamis..!! Ade' hari kamis selesai sekolahnya jam 1 siang... Subhanallah... legaaa banget hati dan pikiran ini... Maha Besar Allah yang bisa mengubah hari Jum'at menjadi hari Kamis....

Hari Jum'at

Hari Jum'at jadwal pulang sekolah si ade' adalah jam 11.30 ...sangat mendekati saat sholat Jum'at, sehingga ade' minta dijemput. Karena hari Jum'at ini ada keperluan di Kampus Tembalang, sehingga menjemputnya agak terlambat... Di perjalanan menuju rumah ku semangati ade', " ga papa agak terlambat ke mesjid ya, de' ... sekali-sekali dapet ayam deh.. ".
Ade' bertanya, " maksudnya apa sih? emangnya ada pembagian ayam?"
" Yo... tidaklah.. hanya saja kalau datang sholat Jum'at pertama dan menempati shaf di depan, maka diberikan pahala sebesar unta,.. di baris belakangnya pahala sebesar sapi, ..ke belakang lagi pahala sebesar kambing ..dan di belakang sendiri pahalanya sebesar ayam..."
" Kalau aku sholatnya di mesjid yang lantai atas dapat apa, bu?" tanya Ade' dengan lugu...
Ealaaa... pertanyaan di luar dugaan ini... >_< 
" Kalau ibu yg jadi panitia pembagian pahala ya ibu samakan dengan yg di lantai bawah, de'.."
" Tapi yang di atas tuh biasanya yang datang belakangan, bu..."
weww...??!@#@..